Hilang & Kembali (Selamat Ulang Tahun Vienny)
0
Satu dari kisah pertama yang akan coba saya tulis. Dengan bahasa
seadanya, bahasa yang mungkin terlalu rendah untuk kalangan seperti kamu. Saya
yang merasa dengan bahasa seperti ini, kamu akan sejenak berhenti dan lalu
mengkerutkan dahi, gelengkan kepala, hati juga ikut bersuara “tulisan macam apa
ini”. Tapi tidak masalah, toh yang membaca
ini masih punya hati. Pasti sudilah merampungkan bacaan walau membosankan.:)
Berawal dari suatu malam yang
cenderung berisik penuh gebukan drum, tabuhan gendang, musik elektro yang juga
tidak mau ketinggalan. Malam konser ulang tahun HUT DKI yang ke-486 di Lap. PIK
Cakung, Jakarta Timur 22 Juni 2013, di
siarkan juga secara live oleh salah satu Teve swasta. Ada cukup banyak pengisi acara
dalam konser itu, mulai dari band, penyanyi POP (solo), penyanyi dangdut, serta
satu yang menarik perhatian saya, segerombolan gadis remaja yang tengah
beranjak dewasa dan menamai diri mereka JKT48, adik sulung(di luar Jepang) dari
idol group AKB48. Nama itu sudah tidak asing lagi untuk telinga saya. Saya tidak
jarang mendengarnya dan juga sering menonton di Teve. Namun ini, ini kali
pertama saya melihatnya tanpa penghalang kaca yang kadang penuh semut tanpa
punya nyawa disana. Tiba waktu JKT48 menghibur saya, iya, saya saja karena
dilihat dari penciuman dan pendengaran
saya yang lain jarang yang tahu. Sejujurnya saya juga tidak terlalu tahu, yang
sedikit saya paham rombongannya Kinal yang sering masuk teve, namun sekarang
yang menghibur dari 2nd gen. Ini malam benar-benar menjadi titik
balik untuk saya, dari yang awalnya hanya tahu nama, itu juga 2 nama saja Ayen
dan Naomi tanpa cakap wajahnya macam apa, Namun dari sinilah awalnya. Di dalam performnya, mata penuh dosa
ini terpusat pada sosok yang entah mengapa menimbulkan perasaan kacau mengoyak
bathin dengan senyum sederhana yang tampak terlihat tulus serta keikhlasan.
Sesaat saya terlebur bersama keindahan itu, tidak sedikitpun hitam bola mata
saya tertinggal oleh gesitnya gerak sosok nyaman yang terpampang jelas di
depan. Saya tertegun, ketika dia semakin mendekat dia menari persis di atas
panggung di depan saya. Saya hanyut dalam rasa syukur, takjub akan keindahan
ciptaan Tuhanku ALLAH yang tampak sangat jelas di hadapan saya. Meski singkat
saya sungguh menikmatinya.
Sedari tadi saya masih asik
berdesak-desakan dengan hampir ribuan orang yang kesemuanya kompak, beraroma
keringat kecut dengan ketek berembun sarat memualkan. Konser terus berlangsung,
pengisi acara satu per satu tampil menyanyikan lagu-lagu andalan mereka, yang
namun percuma tidak membuat saya termakan oleh kehebohan mereka. Lagu ke-dua
yang sekaligus terakhir dari idol group JKT48, lagu yang tidak tahu judulnya
apa. (Boku No Taiyo setelah saya cari tahu sekarang). Beda dengan lagu
pertama yang sudah saya ketahui judulnya bahkan sedikit liriknya(Heavy
Rotation). Seperti awal, saya hanya tertuju pada satu titik dimana titik
itu memiliki pemancar super terang yang terangnya melebihi jutaan cahaya
lighstick. Di sanalah sosok lembut menari dengan senyumnya yang tanpa pemanis
buatan, yang kemurnian madu pun tertinggal. Di masa ini saya merasa sedikit
khawatir, dia yang empunya senyum menawan tidak jua mendekat, nyatanya benar
sampai lagu rampung saya hanya bisa menikmati keindahan itu dari jauh. Akan
tetapi tidak dengan rasa kecewa karena senyum itu tetap dia bagikan untuk saya,
atau untuk semua, iya itu untuk semua rakyat kecut dibawah yang juga
menyaksikan. Dia selalu dengan khasnya pergi meninggalkan panggung sedikit
berlari dengan lambaian tangan juga mata menyempit yang tertarik oleh
melebarnya dua daging dibawah hidung yang memperlihatkan gigi bersih di
dalamnya.
Waktu terus berlalu konser
berakhir. Saya masih harus bersabar untuk keluar dari tempat yang makin luar
biasa aromanya. Pantas saja saya harus menahan diri untuk meninggalkan tempat
itu, saya berdiri di garis paling depan, depan pagar pembatas, pembatas panggung
juga penonton. Lantas setelah berpikir cukup lama mencari jalan lain untuk
keluar, saya menemukannya, melompati pagar pembatas itu, dan benar saja dengan
ini saya lebih leluasa keluar tanpa berdesakan. Yang membuat bangga, cara ini
ternyata di ikuti oleh beberapa orang. Luar biasa, biasa saja.
Sampainya di rumah(kostan lebih
tepatnya) pkl. 01:23 WIB. saya bergegas mandi dan langsung tidur,
harapannya. Nyatanya tidak, setiap kali saya berusaha memejamkan mata bayangan
dari sosok yang terlihat indah walau sesaat itu terus jadi pengganggu, yang
tapi saya nikmati. Pkl. 02:56 WIB.(angka terakhir yang saya lihat sebelum
benar-benar lelap) Saya masih juga melek gulang-guling kekanan kekiri
gelisah persis seperti pekerja yang khawatir pas tanggal tua. Sholawat menjadi
satu-satunya cara terbaik untuk menidurkan saya, setelah ratusan lafadz itu
terlantun tanpa terasa pulas sudah tidur saya.
oo00oo
Sudah hampir dua bulan dari
malam pertama lihat, saya juga sudah tahu siapa sosok dewasa yang ternyata
sekarang sudah berada di Team KIII JK48. (Dulu masih Team Trainne, kemudain 3 hari kedepannya
baru di umumkan terbentuknya Team KIII, saya tahu hasil googling). Penggaggu
hari-hari saya selama dua bulan ini memiliki nama yang juga cocok dengan paras
ayunya Ratu Vienny Fitrilya gadis yang lahir tanggal 23 di bulan ke-2
(februari) tahun 1996. Itu tidak berlangsung lama, iya, Memang belum
lama saya merasa bahagia dengan kehadirannya menemani hidup saya yang selalu
sendiri, sendiri yang tapi banyak teman. Mengapa belum lama? belum lama karena saat di sini adalah fase
kemunduran hidup saya. Saya berhenti dari study saya setelah dua semester, dua
semester yang sebentar lagi semester ke tiga. Ibu Bapak saya di kampung
terpaksa memberitahukan hal ini, ini karena kondisi keuangan yang makin seret.
Saya merasa sangat terpukul akan hal ini dan lagi saya harus pulang mudik lebih
cepat, walaupun bisa saja saya tetap di kota ini dengan resiko
tidak makan jadi gelandangan dan kemudain meninggal. Saya pulang ke kampung
halaman saya di Bumiayu, Brebes. daerah kecil yang cukup sejuk. Menjalani hari
dengan semangat yang sudah tidak lagi menempel dalam raga juga jiwa saya, menjadi pribadi
yang menjengkelkan, pribadi yang menyedihkan. Saya yang sudah tidak pernah makan, makan disiang hari karena
memang bulan Ramadhan. Itu seperti menjadi alasan untuk saya membentuk tubuh
yang hanya menyisakan guratan guratan
garis mengalir air merah di dalamnya dan terbungkus kulit tipis sedikit daging.
Setiap hari hanya bersama bantal kasur dan sudut kamar yang sudah lembab,
lembab karena air, air asin yang alirannya deras di pipi yang keluar melalui
sumber indera penglihat. Hari raya berlalu, saya masih terpuruk kaku dalam
sudut pilu yang mengarahkan pikiran untuk menyudahi hidup dan Alhamdulillah
gagal.
oo00oo
Bandung, Oktober 2013. Benar
saya sekarang di Bandung di ajak teman jualan martabak. bukan pemikiran saya,
karena semenjak kejadian itu saya sudah tidak pernah berpikir lagi, berpikir
untuk hal yang logis. Buah dari pemikiran teman dan orang tua saya yang tetap
salah, tetap tidak mengembalikan sesuatu yang hilang dari diri saya. Dalam
kondisi semacam ini, bukankah justru akan merugikan taman saya? benar memang
sangat merugiakan. Pemasukan semakin hari semakin merosot, pelanggan satu
persatu meninggalkan penjualnya. Saya sadar akan hal itu tapi tidak perduli.
Teman kecewa itu sudah pasti, tapi tidak pernah dia perliahtkan kepada saya,
yang mungkin dia sudah tahu kalau dia tunjukan rasa kecewa itu didepan saya,
saya tetap saja akan seperti ini(makhluk goblok yang masih diperhatikan). 2
minggu 3 hari sudah saya berada di tempat ini, tempat penjualan Martabak, dan
terjadilah hal gila yang membuat teman saya tertawa dan tersenyum dengan tangis
lirih, tangisan bukan karena hal buruk melainkan tangisan haru. Ba’da maghrib
saat sepi pembeli saya yang menonton Teve dengan teman, tanpa sengaja melihat
sosok yang pernah saya lihat dahulu,
sosok yang sempat membahagiakan hari sendiri
saya. Saya mulai kembali tersenyum yang membuat teman saya sontak kaget bahagia(dilihat
dari caranya memandang saya saat dia bertanya dan saya menengok). Saya
tersenyum tanpa saya ketahui, tanpa saya rasa, tanpa saya sadar. Lalu kemudian
pikiran kacau yang sudah lama tidak bekerja ini mengembalikan memori-memori
yang sempat tersembunyi menghentakan hati yang membuat kesadaran saya perlahan
pulih. Sosok yang muncul di Teve itu menunjukan senyum sederhananya, senyum
yang tidak pernah saya temukan dalam diri siapapun, Sosok itu dia, dia yang
sekarang menjadi kamu, kamu member JKT48 Team KIII Ratu Vienny Fitrilya,
iya kamu Pin. Dua bulan kurang lebih setelah kejadian mundurnya hidup
saya. Saya menjalani keseharian tanpa secuilpun senyum, senyum saja tidak
apalagi untuk tertawa. Kondisi dimana saya sangat merasa tersiksa, tersiksa
oleh gagalnya melawan lemhnya hati, lemah hati yang tidak pernah saya coba
untuk melawannya. Ini kesalahan luar biasa dalam hidup saya, saya sadar dalam
hidup ujian itu pasti akan datang, tinggal bagaimana saya menjalaninya,
tenggelam bersama masalah atau melawan keluar dari masalah itu dengan bangga.
Tentunya saya harus memilih opsi kedua, melawan keluar dari masalah dengan
menunjukan hati ini kuat. Tuhan menguji saya karena tahu saya bisa melewatinya
dan karena Tuhan sayang saya, sayang semua hamba-Nya.
Sejak ba’da maghrib waktu
kembalinya jiwa saya dari tersesat yang entah kemana. Jiwa kembali karena
alasan yang sudah kamu ketahui, senyum sederhana itu yang pernah saya pandangi,
yang pernah saya nikmati, yang pernah mengoyak bathin. Senyum itu yang dengan
sangat dahsyat menjadi GPS yang mengarahkan jiwa saya pulang kedalam
sebenar-benarnya raga saya. Dan semenjak itu, kehidupan yang sempat hilang
perlahan kembali, memori-memori indah mulai mengisi lagi pikiran dan hati.
Kehidupan yang kembali normal, hingga sampai tiba saatnya Juni 2014 saya
memutuskan melanjutkan Study saya. Bukan dengan uang orang tua, dengan uang
tabungan saya selama jaulan martabak di Bandung yang ALHAMDULILLAH cukup untuk
membeli formulir pendaftaran dan biaya seteleh dan setelahnya. Saya Kuliah
mulai lagi dari awal, bukan ditemapt dulu di kota besar itu, bukan juga di kota
sekarang(Bandung). Saya memilih untuk kuliah di salah satu kampus swasta di Purwokerto,
supaya tidak terlalu jauh dengan rumah saya di Bumiayu dan lagi biaya hidup
yang juga tidak terlalu mahal. Kuliah sambil kerja untuk hidup saya saat ini,
untuk tidak terjadi hal semacam yang pernah menenggelamkan hidup saya dulu. Keseharian
yang sudah berjalan normal, penuh senyum dan gelak tawa. Saya yang merasa dalam
keadaan yang sungguh luar biasa baik, dan harus seperti apa saya bicara, entah.
Yang sangat pasti sedikit senyum yang terlontar dari bibir tipis kamu, kamu
sukses mengembalikan pribadi sebenar-benarnya saya.
oo00oo
Sampai di hari ini tepat 23
Februari 2015. Tanggal di mana telah Tuhan turunkan sosok lembut dengan
kekuatan senyum sederhana yang memiliki sejuta makna. Tahun 2015 yang juga
menunjukan bahwa sudah 19 tahun kamu bebas menikmati udara dan keindahan alam
ini, dan yang Tuhan tidak memintanya untuk kamu membayar dengan uang atau
semacamnya melainkan keyakinan kamu terhadap-Nya. Masih seperti dulu saya belum
bisa memberikan apapun di hari jadi kamu, memberikan sesuatu itu dalam bentuk
wujud yang bisa kamu kenakan atau mungkin sekedar kamu simpan. Lagi dan lagi
hanya Bait-perbait do’a yang sudah jelas kamu tidak akan pernah bisa melihatnya,
namun saya yakin kamu bisa dengan sangat nyata merasakannya.
SELAMAT ULANG TAHUN (PINY) VINY…
SETIAP LANGKAH YANG TUHAN RIDLOI, DENGAN RAGA DAN JIWA YANG TETAP DALAM
KENDALI, KELAK YANG AKAN BISA MENGGENDONG CUCU CICIT, TARGET HIDUP DALAM
GENGGAMAN, DARI YANG KECIL SAMPAI YANG BESAR MIMPI-MIMPI TERPEGANG ERAT, DAN SUKSES UNTUK SEMUA TUJUAN HIDUPMU.
“Tuhan mendengar Do'a semua Hamba-Nya dan ketulusan serta keyakinan mengantar itu semua untuk terkabul” Aamiin…
19 tahun, sudah bukan anak
kecil lagi tentunya. Semua tindakan yang sudah harus selelu dipikirkan terlebih
dulu. Mendewasa dan dewasa dengan baik. Saya yang juga pernah melewati usia itu
dengan hal dan kejadian yang tentu sangat berbeda dengan kamu, kamu yang sudah
hampir mencapai apa yang sering kamu ucapkan dengan semua impian impian kecil
yang terasa begitu besar untuk saya. Untuk tetap menjadi kamu yang seperti ini
saya tidak berharap demikian. dewasa dengan pemikiran lain untuk perkembangan
kesemunya dari kehidupan kamu, perkembangan yang nantinya menjadikan kamu
pribadi yang mampu berperan penting dalam dunia yang akan kamu geluti dan pribadi yang meginspirasi
lebih banyak orang lagi, bukan hanya saya dan beberapa.
oo00oo
Terima kasih telah
mengembalikan jiwa saya yang pernah tersesat, terima kasih sudah memperlihatkan
kembali senyum saya yang sempat tersembunyi, dan terima kasih sudah menginspirasi kehidupan
mendung saya yang sekarang ALHAMDULILLAH sudah lebih cerah. Dan untuk yang
terakhir, karena semua perjalanan ini peristiwa ini, jujur saya jadi orang yang sangat
mengagumimu, yang akan tetapi belum mencintaimu, tidak tahu kalau nanti. Nanti
karena seperti sosok Dilan yang pernah di lahirkan oleh Abah Pidi, saya yang
juga bisa meramal, Kita akan bertemu.
Nanti.
Satu tambahan, saya beri juga lagu favorit dari band yang juga favorit saya. || Sheila On 7 - Kita http://youtu.be/oOXba6xE41Q #1SongForYou
Satu tambahan, saya beri juga lagu favorit dari band yang juga favorit saya. || Sheila On 7 - Kita http://youtu.be/oOXba6xE41Q #1SongForYou
=== oo00oo ===
"Kasih sesuatu yang membuat
saya tahu kalau kamu benar membaca ini ya?". :) :)
Diangkat
dari 92,8% kisah nyata pribadi sendiri.
0 komentar: