Hilang & Kembali (Selamat Ulang Tahun Vienny)

0
13.18
Satu dari kisah pertama yang akan coba saya tulis. Dengan bahasa seadanya, bahasa yang mungkin terlalu rendah untuk kalangan seperti kamu. Saya yang merasa dengan bahasa seperti ini, kamu akan sejenak berhenti dan lalu mengkerutkan dahi, gelengkan kepala, hati juga ikut bersuara “tulisan macam apa ini”. Tapi tidak masalah, toh  yang membaca ini masih punya hati. Pasti sudilah merampungkan bacaan walau membosankan.:)


Berawal dari suatu malam yang cenderung berisik penuh gebukan drum, tabuhan gendang, musik elektro yang juga tidak mau ketinggalan. Malam konser ulang tahun HUT DKI yang ke-486 di Lap. PIK Cakung, Jakarta Timur  22 Juni 2013, di siarkan juga secara live oleh salah satu Teve swasta. Ada cukup banyak pengisi acara dalam konser itu, mulai dari band, penyanyi POP (solo), penyanyi dangdut, serta satu yang menarik perhatian saya, segerombolan gadis remaja yang tengah beranjak dewasa dan menamai diri mereka JKT48, adik sulung(di luar Jepang) dari idol group AKB48. Nama itu sudah tidak asing lagi untuk telinga saya. Saya tidak jarang mendengarnya dan juga sering menonton di Teve. Namun ini, ini kali pertama saya melihatnya tanpa penghalang kaca yang kadang penuh semut tanpa punya nyawa disana. Tiba waktu JKT48 menghibur saya, iya, saya saja karena dilihat dari penciuman dan  pendengaran saya yang lain jarang yang tahu. Sejujurnya saya juga tidak terlalu tahu, yang sedikit saya paham rombongannya Kinal yang sering masuk teve, namun sekarang yang menghibur dari 2nd gen. Ini malam benar-benar menjadi titik balik untuk saya, dari yang awalnya hanya tahu nama, itu juga 2 nama saja Ayen dan Naomi tanpa cakap wajahnya macam apa, Namun dari sinilah awalnya. Di dalam performnya, mata penuh dosa ini terpusat pada sosok yang entah mengapa menimbulkan perasaan kacau mengoyak bathin dengan senyum sederhana yang tampak terlihat tulus serta keikhlasan. Sesaat saya terlebur bersama keindahan itu, tidak sedikitpun hitam bola mata saya tertinggal oleh gesitnya gerak sosok nyaman yang terpampang jelas di depan. Saya tertegun, ketika dia semakin mendekat dia menari persis di atas panggung di depan saya. Saya hanyut dalam rasa syukur, takjub akan keindahan ciptaan Tuhanku ALLAH yang tampak sangat jelas di hadapan saya. Meski singkat saya sungguh menikmatinya.

Sedari tadi saya masih asik berdesak-desakan dengan hampir ribuan orang yang kesemuanya kompak, beraroma keringat kecut dengan ketek berembun sarat memualkan. Konser terus berlangsung, pengisi acara satu per satu tampil menyanyikan lagu-lagu andalan mereka, yang namun percuma tidak membuat saya termakan oleh kehebohan mereka. Lagu ke-dua yang sekaligus terakhir dari idol group JKT48, lagu yang tidak tahu judulnya apa. (Boku No Taiyo setelah saya cari tahu sekarang). Beda dengan lagu pertama yang sudah saya ketahui judulnya bahkan sedikit liriknya(Heavy Rotation). Seperti awal, saya hanya tertuju pada satu titik dimana titik itu memiliki pemancar super terang yang terangnya melebihi jutaan cahaya lighstick. Di sanalah sosok lembut menari dengan senyumnya yang tanpa pemanis buatan, yang kemurnian madu pun tertinggal. Di masa ini saya merasa sedikit khawatir, dia yang empunya senyum menawan tidak jua mendekat, nyatanya benar sampai lagu rampung saya hanya bisa menikmati keindahan itu dari jauh. Akan tetapi tidak dengan rasa kecewa karena senyum itu tetap dia bagikan untuk saya, atau untuk semua, iya itu untuk semua rakyat kecut dibawah yang juga menyaksikan. Dia selalu dengan khasnya pergi meninggalkan panggung sedikit berlari dengan lambaian tangan juga mata menyempit yang tertarik oleh melebarnya dua daging dibawah hidung yang memperlihatkan gigi bersih di dalamnya.

Waktu terus berlalu konser berakhir. Saya masih harus bersabar untuk keluar dari tempat yang makin luar biasa aromanya. Pantas saja saya harus menahan diri untuk meninggalkan tempat itu, saya berdiri di garis paling depan, depan pagar pembatas, pembatas panggung juga penonton. Lantas setelah berpikir cukup lama mencari jalan lain untuk keluar, saya menemukannya, melompati pagar pembatas itu, dan benar saja dengan ini saya lebih leluasa keluar tanpa berdesakan. Yang membuat bangga, cara ini ternyata di ikuti oleh beberapa orang. Luar biasa, biasa saja.

Sampainya di rumah(kostan lebih tepatnya) pkl. 01:23 WIB. saya bergegas mandi dan langsung tidur, harapannya. Nyatanya tidak, setiap kali saya berusaha memejamkan mata bayangan dari sosok yang terlihat indah walau sesaat itu terus jadi pengganggu, yang tapi saya nikmati. Pkl. 02:56 WIB.(angka terakhir yang saya lihat sebelum benar-benar lelap) Saya masih juga melek gulang-guling kekanan kekiri gelisah persis seperti pekerja yang khawatir pas tanggal tua. Sholawat menjadi satu-satunya cara terbaik untuk menidurkan saya, setelah ratusan lafadz itu terlantun tanpa terasa pulas sudah tidur saya.

 oo00oo

Sudah hampir dua bulan dari malam pertama lihat, saya juga sudah tahu siapa sosok dewasa yang ternyata sekarang sudah berada di Team KIII JK48. (Dulu  masih Team Trainne, kemudain 3 hari kedepannya baru di umumkan terbentuknya Team KIII, saya tahu hasil googling). Penggaggu hari-hari saya selama dua bulan ini memiliki nama yang juga cocok dengan paras ayunya Ratu Vienny Fitrilya gadis yang lahir tanggal 23 di bulan ke-2 (februari)  tahun 1996. Itu tidak berlangsung lama, iya, Memang belum lama saya merasa bahagia dengan kehadirannya menemani hidup saya yang selalu sendiri, sendiri yang tapi banyak teman. Mengapa belum lama?  belum lama karena saat di sini adalah fase kemunduran hidup saya. Saya berhenti dari study saya setelah dua semester, dua semester yang sebentar lagi semester ke tiga. Ibu Bapak saya di kampung terpaksa memberitahukan hal ini, ini karena kondisi keuangan yang makin seret. Saya merasa sangat terpukul akan hal ini dan lagi saya harus pulang mudik lebih cepat, walaupun bisa saja saya tetap di kota ini dengan resiko tidak makan jadi gelandangan dan kemudain meninggal. Saya pulang ke kampung halaman saya di Bumiayu, Brebes. daerah kecil yang cukup sejuk. Menjalani hari dengan semangat yang sudah tidak lagi menempel dalam raga juga jiwa saya, menjadi pribadi yang menjengkelkan,  pribadi yang menyedihkan. Saya yang sudah tidak pernah makan, makan disiang hari karena memang bulan Ramadhan. Itu seperti menjadi alasan untuk saya membentuk tubuh yang hanya  menyisakan guratan guratan garis mengalir air merah di dalamnya dan terbungkus kulit tipis sedikit daging. Setiap hari hanya bersama bantal kasur dan sudut kamar yang sudah lembab, lembab karena air, air asin yang alirannya deras di pipi yang keluar melalui sumber indera penglihat. Hari raya berlalu, saya masih terpuruk kaku dalam sudut pilu yang mengarahkan pikiran untuk menyudahi hidup dan Alhamdulillah gagal.

oo00oo

Bandung, Oktober 2013. Benar saya sekarang di Bandung di ajak teman jualan martabak. bukan pemikiran saya, karena semenjak kejadian itu saya sudah tidak pernah berpikir lagi, berpikir untuk hal yang logis. Buah dari pemikiran teman dan orang tua saya yang tetap salah, tetap tidak mengembalikan sesuatu yang hilang dari diri saya. Dalam kondisi semacam ini, bukankah justru akan merugikan taman saya? benar memang sangat merugiakan. Pemasukan semakin hari semakin merosot, pelanggan satu persatu meninggalkan penjualnya. Saya sadar akan hal itu tapi tidak perduli. Teman kecewa itu sudah pasti, tapi tidak pernah dia perliahtkan kepada saya, yang mungkin dia sudah tahu kalau dia tunjukan rasa kecewa itu didepan saya, saya tetap saja akan seperti ini(makhluk goblok yang masih diperhatikan). 2 minggu 3 hari sudah saya berada di tempat ini, tempat penjualan Martabak, dan terjadilah hal gila yang membuat teman saya tertawa dan tersenyum dengan tangis lirih, tangisan bukan karena hal buruk melainkan tangisan haru. Ba’da maghrib saat sepi pembeli saya yang menonton Teve dengan teman, tanpa sengaja melihat sosok yang pernah saya  lihat dahulu, sosok yang sempat membahagiakan hari  sendiri saya. Saya mulai kembali tersenyum yang membuat teman saya sontak kaget bahagia(dilihat dari caranya memandang saya saat dia bertanya dan saya menengok). Saya tersenyum tanpa saya ketahui, tanpa saya rasa, tanpa saya sadar. Lalu kemudian pikiran kacau yang sudah lama tidak bekerja ini mengembalikan memori-memori yang sempat tersembunyi menghentakan hati yang membuat kesadaran saya perlahan pulih. Sosok yang muncul di Teve itu menunjukan senyum sederhananya, senyum yang tidak pernah saya temukan dalam diri siapapun, Sosok itu dia, dia yang sekarang menjadi kamu, kamu member JKT48 Team KIII Ratu Vienny Fitrilya, iya kamu Pin. Dua bulan kurang lebih setelah kejadian mundurnya hidup saya. Saya menjalani keseharian tanpa secuilpun senyum, senyum saja tidak apalagi untuk tertawa. Kondisi dimana saya sangat merasa tersiksa, tersiksa oleh gagalnya melawan lemhnya hati, lemah hati yang tidak pernah saya coba untuk melawannya. Ini kesalahan luar biasa dalam hidup saya, saya sadar dalam hidup ujian itu pasti akan datang, tinggal bagaimana saya menjalaninya, tenggelam bersama masalah atau melawan keluar dari masalah itu dengan bangga. Tentunya saya harus memilih opsi kedua, melawan keluar dari masalah dengan menunjukan hati ini kuat. Tuhan menguji saya karena tahu saya bisa melewatinya dan karena Tuhan sayang saya, sayang semua hamba-Nya.

Sejak ba’da maghrib waktu kembalinya jiwa saya dari tersesat yang entah kemana. Jiwa kembali karena alasan yang sudah kamu ketahui, senyum sederhana itu yang pernah saya pandangi, yang pernah saya nikmati, yang pernah mengoyak bathin. Senyum itu yang dengan sangat dahsyat menjadi GPS yang mengarahkan jiwa saya pulang kedalam sebenar-benarnya raga saya. Dan semenjak itu, kehidupan yang sempat hilang perlahan kembali, memori-memori indah mulai mengisi lagi pikiran dan hati. Kehidupan yang kembali normal, hingga sampai tiba saatnya Juni 2014 saya memutuskan melanjutkan Study saya. Bukan dengan uang orang tua, dengan uang tabungan saya selama jaulan martabak di Bandung yang ALHAMDULILLAH cukup untuk membeli formulir pendaftaran dan biaya seteleh dan setelahnya. Saya Kuliah mulai lagi dari awal, bukan ditemapt dulu di kota besar itu, bukan juga di kota sekarang(Bandung). Saya memilih untuk kuliah di salah satu kampus swasta di Purwokerto, supaya tidak terlalu jauh dengan rumah saya di Bumiayu dan lagi biaya hidup yang juga tidak terlalu mahal. Kuliah sambil kerja untuk hidup saya saat ini, untuk tidak terjadi hal semacam yang pernah menenggelamkan hidup saya dulu. Keseharian yang sudah berjalan normal, penuh senyum dan gelak tawa. Saya yang merasa dalam keadaan yang sungguh luar biasa baik, dan harus seperti apa saya bicara, entah. Yang sangat pasti sedikit senyum yang terlontar dari bibir tipis kamu, kamu sukses mengembalikan pribadi sebenar-benarnya saya.

oo00oo

Sampai di hari ini tepat 23 Februari 2015. Tanggal di mana telah Tuhan turunkan sosok lembut dengan kekuatan senyum sederhana yang memiliki sejuta makna. Tahun 2015 yang juga menunjukan bahwa sudah 19 tahun kamu bebas menikmati udara dan keindahan alam ini, dan yang Tuhan tidak memintanya untuk kamu membayar dengan uang atau semacamnya melainkan keyakinan kamu terhadap-Nya. Masih seperti dulu saya belum bisa memberikan apapun di hari jadi kamu, memberikan sesuatu itu dalam bentuk wujud yang bisa kamu kenakan atau mungkin sekedar kamu simpan. Lagi dan lagi hanya Bait-perbait do’a yang sudah jelas kamu tidak akan pernah bisa melihatnya, namun saya yakin kamu bisa dengan sangat nyata merasakannya.
SELAMAT ULANG TAHUN (PINY) VINY… SETIAP LANGKAH YANG TUHAN RIDLOI, DENGAN RAGA DAN JIWA YANG TETAP DALAM KENDALI, KELAK YANG AKAN BISA MENGGENDONG CUCU CICIT, TARGET HIDUP DALAM GENGGAMAN, DARI YANG KECIL SAMPAI YANG BESAR MIMPI-MIMPI TERPEGANG ERAT,  DAN SUKSES UNTUK SEMUA TUJUAN HIDUPMU. “Tuhan mendengar Do'a semua Hamba-Nya dan ketulusan serta keyakinan mengantar itu semua untuk terkabul” Aamiin…
19 tahun, sudah bukan anak kecil lagi tentunya. Semua tindakan yang sudah harus selelu dipikirkan terlebih dulu. Mendewasa dan dewasa dengan baik. Saya yang juga pernah melewati usia itu dengan hal dan kejadian yang tentu sangat berbeda dengan kamu, kamu yang sudah hampir mencapai apa yang sering kamu ucapkan dengan semua impian impian kecil yang terasa begitu besar untuk saya. Untuk tetap menjadi kamu yang seperti ini saya tidak berharap demikian. dewasa dengan pemikiran lain untuk perkembangan kesemunya dari kehidupan kamu, perkembangan yang nantinya menjadikan kamu pribadi yang mampu berperan penting dalam dunia yang akan  kamu geluti dan pribadi yang meginspirasi lebih banyak orang lagi, bukan hanya saya dan beberapa.

oo00oo

Terima kasih telah mengembalikan jiwa saya yang pernah tersesat, terima kasih sudah memperlihatkan kembali senyum saya yang sempat tersembunyi, dan terima kasih sudah menginspirasi kehidupan mendung saya yang sekarang ALHAMDULILLAH sudah lebih cerah. Dan untuk yang terakhir, karena semua perjalanan ini peristiwa ini, jujur saya jadi orang yang sangat mengagumimu, yang akan tetapi belum mencintaimu, tidak tahu kalau nanti. Nanti karena seperti sosok Dilan yang pernah di lahirkan oleh Abah Pidi, saya yang juga bisa meramal,  Kita akan bertemu. Nanti.

Satu tambahan, saya beri juga lagu favorit dari band yang juga favorit saya. || Sheila On 7 - Kita http://youtu.be/oOXba6xE41Q #1SongForYou

=== oo00oo ===

"Kasih sesuatu yang membuat saya tahu kalau kamu benar membaca ini ya?". :) :)

Diangkat dari 92,8% kisah nyata pribadi sendiri.

About the author

Donec non enim in turpis pulvinar facilisis. Ut felis. Praesent dapibus, neque id cursus faucibus. Aenean fermentum, eget tincidunt.

0 komentar: